Laporan lengkap praktikum
GENETIKA
“PENGAMATAN
SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOASTER”
OLEH
KELOMPOK V
NAMA :
LIA ALLO LAYUK
STAMBUK :
10270013
PRODI :
BIOLOGI
KELAS :
A
ASISTEN :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2012/2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pada
praktikum Biologi Dasar kali ini mengamati morfologi dan siklus hidup Drosophila melanogaster. Lalat buah atau Drosophila
melanogaster digunakan dalam pengamatan ini karena karakteristiknya yang
sesuai sebagai objek penelitian. Berikut adalah beberapa alasan lalat buah
sesuai sebagai objek penelitian:
1.
Pemeliharaannya relatif mudah. Lalat buah mempunyai tubuh yang cukup kuat,
tidak memerlukan kondisi steril, pemeliharaannya tidak memerlukan tempat yang
luas, dan tidak berbahaya.
2. Biaya
pemeliharaan murah karena makanannya mudah didapat dan tidak memerlukan medium
khusus.
3. Ukurannya
cukup besar sehingga pengamatan mudah dilakukan.
4. Siklus
hidupnya pendek, sekitar 8 hingga 15 hari sehingga mudah diamati.
5. Dapat
menghasilkan banyak keturunan.
Dalam
praktikum kali ini dilakukan dua pengamatan. Pertama, pengamatan morfologi Drosophila
melanogaster dan pengamatan siklus
hidup Drosophila melanogaster. Berikut ini akan dibahas lebih rinci
mengenai pengamatan yang telah dilakukan:
1.Pengamatan Morfologi Drosophila melanogaster
Pada
pengamatan morfologi, lalat buah yang sudah ditangkap selanjutnya dibius dengan
larutan eter agar dalam proses pengamatan lalat buah dengan mikroskop lebih
mudah teramati. Ciri-ciri morfologi Drosophila melanogaster yang diamati
dalam praktikum kali ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian kepala yaitu
mengamati bagian antena pada lalat buah, kemudian bagian dada (torak) yaitu
mengamati sayap dan keadaan kaki pada lalat buah, lalu bagian perut (abdomen)
yang meliputi pengamatan jumlah segmen pada perut lalat buah. Pada pengamatan
morfologi ini ditemukan ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan Drosophila
melanogasterjantan dan Drosophila melanogaster betina.
B. Tujuan
1. Mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster)
2. Membedakan ciri lalat buah Drosophila melanogaster
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Orang yang pertama yang menggunakan
Lalat buah sebagai objek penelitian Genetika adalah Thomas Hunt Morgan yang
berhasil menemukan penemuan pautan seks. Spesies lalat buah, Drosophila
melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya yang
merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang
mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan
keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.
Karakteristik ini menjadikan lalat buah menjadi organisme yang cocok sekali
untuk kajian-kajian genetik.Pada percobaan ini akan dilakukan perkawinan
dihibrid pada lalat buah Drosophila melanogaster yang telah ditangkap dan
dimasukkan ke dalam botol kultur berisi medium yang telah dibuat sebelumnya dan
telah memadat. Lalat yang dikawinkan terdiri dari 3-5 pasang lalat jantan dan
betina dalam satu botol. Kemudian diamati setiap hari daur hidup perkembangan
lalat Drosophila melanogaster, jika keturunan F1 sudah ada yang dewasa maka
lalat dewasa tersebut dipindahkan untuk diamati morfologi dan ditentukan jenis
kelaminnya serta dihitung rasio keturunannya. Setelah itu lalat keturunan F1
yang telah dewasa dikawinkan lagi untuk memperoleh keturunan F2, perlakuan yang
sama juga dilakukan pada keturunan F2.Permasalahan yang akan dibahas dalam
percobaan ini adalah bagaimana membuat medium kultur Drosophila melanogaster,
mengamati morfologi dan siklus hidup Drosophila melanogaster, bagaimana
membedakan seks lalat jantan dan lalat betina serta melihat variasi fenotip dan
genotip mata lalat yang terangkai kromosom-X dan juga bagaimana melakukan
perkawinan dihibrid pada Drosophila melanogaster serta mengamati rasio fenotip
pada keturunan F1 dan F2.
Tujuan:
1. Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster.
2. Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster.
3. Mengetahui cara menangani dan memelihara Drosophila melanogaster.
1. Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster.
2. Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila melanogaster.
3. Mengetahui cara menangani dan memelihara Drosophila melanogaster.
Lalat Buah Drosophila melanogaster
Berikut
merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster:
Kingdom :Animalia
Phyllum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Diptera
Famili :Drosophilidae
Genus :Drosophila
Spesies Drosophila melanogaster (Borror, 1992).
Phyllum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Diptera
Famili :Drosophilidae
Genus :Drosophila
Spesies Drosophila melanogaster (Borror, 1992).
Selain itu, Drosophila juga
diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang
pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam
seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa
(Wheeler, 1981).
·
Adapun ciri umum lain dari
Drosophila melanogaster diantaranya:
1)
Warna
tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
2)
Berukuran
kecil, antara 3-5 mm.
3)
Urat
tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan
tubuhnya.
4)
Sungut
(arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
5)
Crossvein
posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
6)
Mata
majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7)
Terdapat
mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata
majemuk. Kepala berbentuk elips.
8)
Thorax
berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan
bergaris hitam.
9)
Sayap
panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
·
Ada beberapa keuntungan dari Lalat
buah (Drosophila melanogaster) sehingga banyak
dijadikan objek atau bahan percobaan genetik, di antaranya:
1.
Lalat
buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena
makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya
cukup kuat.
2.
Pada
temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster)dapat
menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari.
3.
Jumlahnya
di alam sangat berlimpah dan mudah diperoleh.
4.
Lalat
buah (Drosophila melanogaster) dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang
besar.
5.
Jumlah
kromosom relatif sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki “Giant Chromosme”.
kromosom ini terdapat dalam sel-sel kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat
dari kromosom biasa, sehingga mudah diamati di bawah mikroskop cahaya.
6.
Mudah
dibedakan antara lalat jantan dan lalat betina. Lalat buah (Drosophila
melanogaster)memiliki berbagai macam perbedaan sifat keturunan yang dapat
dikenali dengan pembesaran lemah. Lalat buah (Drosophila melanogaster) ini
memiliki beberapa jenis mutan (individu yang dihasilkan karena adanya mutasi)
yang dapat diamati dengan perbesaran yang lemah pula.
7.
Perkembangan
dari siklus hidupnya pendek mudah di amati, karena terjadi di luar tubuhnya
mulai dari telur, larva, pupa hinggá menjadi dewasa (imago).
·
Daur
Hidup Drosophila melanogaster
Daur hidup lalat Drosophila relatif
pendek, terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut:
a) Individu betina dewasa bertelur dua hari setelah keluar dari pupa. Masa bertelur ini berlangsung lebih kurang selama 1 minggu, dengan jumlah telur 50 hingga 75 butir/hari. Telur diletakkan di permukaan makanan. Bentuknya oval, memiliki struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk cair.Diameternya 0,5 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Tahaptelur berlangsung selama lebih kurang 24 jam (Anonim, 2010). Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut (Borror, 1992).Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio (Borror, 1992). Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan(Silvia, 2003).
a) Individu betina dewasa bertelur dua hari setelah keluar dari pupa. Masa bertelur ini berlangsung lebih kurang selama 1 minggu, dengan jumlah telur 50 hingga 75 butir/hari. Telur diletakkan di permukaan makanan. Bentuknya oval, memiliki struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk cair.Diameternya 0,5 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Tahaptelur berlangsung selama lebih kurang 24 jam (Anonim, 2010). Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut (Borror, 1992).Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio (Borror, 1992). Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan(Silvia, 2003).
Periode kedua adalah periode setelah
menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada
sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat
dewasa (Silvia, 2003).
b) Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen dengan panjang
sekitar 4,5 mm, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna
hitam di dekat kepala.
Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat tinggi. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang kedua.Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari media makanan menuju ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa. Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu kira-kira satu minggu (Anonim, 2010).
Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat tinggi. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang kedua.Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari media makanan menuju ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa. Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu kira-kira satu minggu (Anonim, 2010).
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda
secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama
dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi.Selama
periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva
sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah
ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang
kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap
terakhir, larva instar ketiga merayp ke atas permukaan medium makanan ke tempat
yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila,
destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang
berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke
instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan
dari pupa ke imago(Ashburner, 1985).Selama makan, larva membuat saluran-saluran
di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat
dikatakan berlangsung baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada
dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan
melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan sperti lem yang dihasilkan
oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa (kepompong).
c) Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap.
Panjangnya sekitar 3 mm. tahap ini berlangsung sekitar 5 hari. Saat larva
Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras
dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa
ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk
terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini,
larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi
lalat dewasa(Ashburner, 1985).Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa
pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio.
Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama
dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa(Silvia,
2003).
d) Dewasa pada Drosophila melanogaster
dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa,
lalat buah warnanya masih pucat, tubuhnya berwarna bening dan sayapnya belum
mengembang. Keadaan ini akan berubah dalam beberapa jam. Sementara itu, lalat
betina mencapai umur matang kelamin dalam waktu 12-18 jam dan dapat bertahan hidup
kurang lebih selama 26 hari (Anonim, 2010).
Rangkai Kelamin pada Drosophila melanogaster :
Rangkai kelamin awalnya ditemukan
T.H Morgan pada percobaannya terhadap Drosophila melanogaster, ian mendapatkan
lalat bermata putih. Lalat ini merupakan mutan (mengalami perubahan gen) karena
lalat normata bermata merah. Ketika lalat jantan bermata putih dikawinkan
dengan lalat betina normal (bermata merah), maka semua keturunannya bermata
merah. Dan jika lalat F1 ini dikawinkan, maka keturunan F1 memperlihatkan
perbandingan 3 bermata merah: 1 bermata putih. Dari perbandingan ini, diperoleh
petunjuk bahwa merah adalah dominan terhadap putih, selain itu, semua lalat F2
bermata merah semua, sedangkan separoh dari lalat jantan bermata merah dan
sebagian lagi bermata putih. Dari sini diambil kesimpulan bahwa gen resesip
hanya memperlihatkan pengaruhnya pada lalat jantan saja. Karena itu Morgan
berpendapat bahwa gen yang menentukan warna mata itu terdapat pada kromosom-X
(Suryo, 2008).
Jika gen dominan W menentukan warma
mata merah, dan alelnya w resesip untuk mata putih maka semua lalat betina
keturunannya bermata merah, sedangkan separuh dari jumlah lalat jantan bermata
merah dan separohnya lagi bermata putih. Karena lalat jantan hanya memiliki 1
kromosom-X, sedangkan di kromosom-Y tidak terdapat gen tersebut maka lalat
jantan bersifat hemizigotik (Suryo, 2008).
Karena gen yang menentukan warna
mata terletak pada kromosom-X, tentunya dapat terjadi lalat betina bermata
putih dengan genotip ww. Hal ini terjadi jika lalat jantan bermata merah
dikawinkan dengan lalat bermata merah dengan genotip Ww. Sehinggan diperoleh
separoh dari jumlah anak lalat betina maupun separoh dari jumlah anak lalat
jantan memiliki mata putih (Suryo, 2008).
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A.
Waktu & tempat :
Waktu :
Senin, 20 mei 2013
Pukul :
09.00 – 11.30 WITA
Tempat :
Laboratorium Biologi Universitas Veteran Republik Indonesia
B.
Alat &
bahan :
1.
Alat :
a)
Cawan
petri
b)
Mikroskop
c)
kuas
kecil
2. bahan
:
a) biakan Drosophila melanogaster
C.
Cara
kerja
1.
Sebelum
melakukan pengamatan maka biakanlah lalat buah pada medium yang telah anda buat
pada praktikum sebelumnya
Cara menangkap lalat buah :
Gunakan kantung plastik yang agak
besar dan tempatkan dengan mulut di bawah pada bak sampah/buah-buahan yang di
hinggapi Drosophila, dan ketuklah bak sampah tersebut hingga lalat drsophila beterbangan
masuk kedalam kantung plastik, baru dipindakan kedalam medium. Usahakan agar
terdapat sekitar 20 pasang drosophila.
Berilah catatan pada botol tersebut mengenai waktu dan tempat pengumpulan,
jangan lupa mencatat nama saudara.
2.
Amati
perubahan yang terjadi pada medium, dan catatlah kapan mulai adanya telur,
larva dari instar hingga berbentuk imago dengan pengamatan secara periodic dari
4-6 jam sekali.
3.
Untuk
dapat membedakan fase siklus hidup gunakan lup atau mikroskop.
4.
Catatlah
apabila dalam biakan saudara terdapat lebih dari satu spesies Drosophila
5. Berdasarkan ciri lalat buah Drosophila melanogaster antara jantan dan betina
6. Laporkan hasil pengamatan saudara.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar hasil pengamatan
NO
|
GAMBAR
|
KETERANGAN
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
|
Hasil medium pemeliharaan lalat
buah
Drosophila melanogaster
Berupa lalat jantan dan betina.
Untuk dikembangbiakkan lagi selama 10 hari.
Terbentuk telur
berupa telur yang
berbentuk oval berwarna putih dan di bagian ujung anteriornya terdapat antena
Larva instar I
Pada hari ke 3 atau
24 jam setelah munculnya telur, telur- telur berkembang menjadi larva instar
I
Larva instra I berwarna transparan dengan bentuk
oval dan panjang mencapai 1 mm.
Larva instar II
Perkembangan dari
larva instar I menjadi larva instar II biasa membutuhkan waktu 24 jam.
Panjang larva instar II mencapai 5 mm dan sudah mulai melakukan pergerak
(motil )
Larva instar III
Ukuran larva instar III ada yang mencapai 1 cm. Bagian
mulut yang berwarna hitam di ujung anterior sudah terlihat jelas. Selain itu,
larva ini sudah menghasilkan lendir di sekeliling tubuhnya.
Terbentuk pupa
Terbentuk imago
Terbentuklah lalat jantan dan
betina
|
B.
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan, siklus Lalat dari mulai telur
hingga dewasa terjadi sekitar 8 hari.
hasil pengamatan kelompok V pada
siklus hidup Drosophyla menunjukkan rata-rata sikus hidup lalat buah ini
berlangsung selama 8 sampai 9 hari. Dengan urutan berikut:
ada beberapa hal yang
mengganggu pada pengamatan ini, seperti mencairnya medium sehingga bnyak
individu terjebak, suhu yang terlalu dingin, banyak pupa yang mati ketika
menetas.
Dari hasil pengamatan
sex comb dan pencocokkan dengan kunci determinasi, diketahui bahwa seluruh lalat
buah yang diamati kelompok V adalah Drosophyla
melanogaster.
1.
Pada pengamatan morfologi
ini ditemukan ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan Drosophila
melanogaster jantan dan Drosophila melanogaster betina.
a. Drosophila
melanogaster Jantan
Lalat buah jantan memiliki ciri khas yang dapat digunakan sebagai alat
untuk membedakannya dengan lalat betina. Ciri-ciri ini dapat dengan mudah
diamati dengan mata telanjang, namun agar pengamatan lebih dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya maka digunakan mikroskop sebagai alat bantu
untuk mengamati bagian-bagian tubuh lalat buah yang dapat digunakan sebagai
parameter antara lalat buah jantan dan betina.
Ciri-ciri morfologi pada
lalat buah jantan yang didapatkan berdasarkan pengamatan di bawah mikroskop
adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri Morfologi pada
Lalat Buah Jantan
|
Gambar
|
1. Terdapat antena, yang
mempunyai cabang
|
|
2. Sayap pada lalat buah
transparan dan berwarna agak kecoklatan, keadaan kedua sayap agak mengatup.
|
|
3. Pada kaki lalat buah
jantan terlihat ada serabut di sepanjang tungkai. Selain itu terdapat sisir
kelamin berwarna lebih hitam dan lebih rapi daripada serabut-serabut pada
sepanjang kaki.
|
Pada morfologi lalat buah
jantan ditemukan adanya sisir kelamin pada kakinya. Hal ini sesuai dengan teori
yang ada atau dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
b.
Drosophila melanogaster Betina
Pada pengamatan morfologi Drosophila
melanogaster betina ditemukan cirri-ciri yang berbeda dari Drosophila
melanogaster Jantan, yaitu sebagai berikut:
Ciri-ciri Morfologi pada
Lalat Buah Betina
|
Gambar
|
1. antenna tidak dapat
diamati karena sudah patah sebelum diamati
|
|
2. Sayap pada lalat buah
transparan dan berwarna agak kecoklatan, serta keadaan kedua sayap agak
terbuka.
|
|
3. Pada kaki lalat buah
betina tidak terlihat ada serabut di sepanjang tungkai. Selain itu, juga
tidak terdapat sisir kelamin.
|
Apabila
dibandingkan ukuran lalat buah betina lebih besar daripada lalat buah jantan.
Selain itu, ujung abdomen lalat betina berbentuk runcing sedangkan pada lalat
buah jantan berbentuk tumpul. Jumlah segmen ketika diamati di bawah mikroskop
tidak terlihat dengan jelas. Akan tetapi, menurut teori yang ada jumlah segmen
pada abdomen lalat buah jantan berjumlah 5 buah, sedangkan pada lalat buah
betina jumlah segmen pada abdomen sebanyak 7 buah.
Ukuran tubuh
Sex comb
pada jantan
Sex comb D. Melanogaster
2.
Pengamatan
siklus hidup Drosophila Melanogaster.
Tabel Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila
Hari/Tanggal
|
Waktu (WIB)
|
Stadium perkembangan
|
Senin / 20 mei 2013
|
15.00
|
Memasukkan 11 lalat betina dan 6 lalat jantan ke dalam botol kultur.
|
Selasa
|
09.00
|
Pada bagian atas medium dan kaca botol mulai tampak adanya telur dalam
jumlah yang sangat sedikit.
|
Rabu
|
03.00
|
Jumlah telur semakin banyak dan menempel pada bagian kaca botol.
|
21.00
|
Pada medium terlihat adanya beberapa larva berwarna putih bening.
|
|
Kamis
|
03.00-21.00
|
Jumlah telur dan larva semakin banyak.
|
Jumat
|
09.00
|
Larva banyak sekali menempel di kaca dekat medium, larva berwarna
kekuningan.
|
21.00
|
Larva instar 3, berwarna kecokelatan.
|
|
Sabtu
|
09.00
|
Beberapa larva memasuki stadia pupa dan menempel pada bagian kaca botol
yang lebih atas (menjauhi medium).
|
Minggu
|
03.00
|
Terdapat bintik hitam di bagian ujung pupa. Jumlah pupa meningkat.
|
senin
|
03.00-09.00
|
Semua induk pupa mati.
|
selasa
|
15.00
|
Sekitar 5 buah pupa memasuki fase dewasa.
|
rabu
|
09.00
|
Lalat dewasa berjumlah sekitar 20 ekor.
|
Pada pengamatan siklus hidup Drosophila Melanogaster diawali pembuatan media yaitu dengan
memasukkan beberapa buah duku yang hampir busuk ke dalam botol aqua transparan.
Lalat buah baru dimasukkan
dalam botol media pada tanggal 23 April 2010 pagi hari.. Jumlah lalat yang
dimasukkan yaitu sebanyak 5 ekor, terdapat 1 jantan dan 4 betina. Pada hari
yang sama muncul titik-titik kecil berwarna putih pada kulit buah duku.
Berdasarkan literatur titik-titik kecil itu adalah telur lalat buah. Satu hari setelah pemasukan lalat buah ke
dalam media yaitu pada tanggal 24 April 2010, mulai muncul hewan-hewan kecil bergerak
seperti cacing namun lambat, berwarna putih, bentuk tubuhnya lonjong. Berdasarkan
teori hewan-hewan kecil itu merupakan Drosophila Melanogaster fase larva
instar I.
Pada hari ketiga yaitu tanggal 25 April 2010, larva tampak
lebih besar dan gerakannya semakin cepat atau
lebih aktif
bergerak, pada salah satu ujung terdapat titik berwarna hitam. Berdasarkan literatur, Drosophila Melanogaster memasuki fase
larva instar II. Warna hitam pada salah satu ujungnya merupakan mulut larva
yang berfungsi sebagai alat makan. Larva ini sudah mulai aktif makan, sehingga
pergerakannya juga lebih aktif di sekitar makanan (buah duku busuk) yang
tersedia di dalam botol media.
Perubahan berikutnya terlihat pada tanggal 27 April 2010,
atau dua hari setelah fase larva instar II. Fase ini sering disebut larva
instar III, dengan ciri-ciri ukurannya bertambah besar, bintik hitam pada salah
satu ujungnya semakin jelas, bergerak dengan cepat pada dinding botol dan pada
kulit duku, pada bagian tengah abdomen tampak garis tipis berwarna kekuningan. Berdasarkan teori, warna kekuningan
ini merupakan organ dalam larva, yaitu tabung malpighian dan usus yang
terpilin.
Pada tanggal 28 April 2010, larva
mulai tidak bergerak, tubuh menjadi lebih pendek dan lebih bulat, berwarna
kecoklatan atau lebih gelap dari sebelumnya.Larva ini terlihat mulai merayap ke dinding-dinding botol
serta sebagian menuju bagian atas botol. Pada hari yang sama, larva ini mulai
nonaktif atau menetap pada dinding-dinding botol. Walaupun ada beberapa larva
lainnya yang masih tetap aktif bergerak.hal ini disebabkan telur lalat buah
tidak menetas secara bersamaan. Tahap mulai tidak bergeraknya larva ini disebut
dengan fase prepupa.
Satu hari kemudian, tepatnya pada tanggal 29 April 2010
tampak beberapa prepupa telah mengalami perubahan warna kulit menjadi coklat
gelap dan terlihat mengeras, selain itu juga
terdapat
sungut pada salah satu ujung pupa, tidak bergerak, terlihat bercak hitam pada
pupa. Fase ini menurut literatur disebut
dengan fase pupa.
Pada tanggal 2 Mei 2010, muncul lalat buah baru, kecil, dan berwarna pucat. Berdasarkan literatur, fase
ini disebut fase imago. Lalat buah ini merupakan lalat buah baru karena pada
dinding-dinding botol terdapat kulit keras yang menyerupai bentuk pupa, namun
telah kosong karena sudah berubah menjadi lalat buah baru. Pada hari-hari selanjutnya imago berubah
menjadi lebih gelap dan lebih aktif terbang mengelilingi ruang botol. Imago ini
telah berubah menjadi imago dewasa. Namun ada beberapa imago lain yang masih
kecil karena baru saja keluar dari kulit pupanya.
Dari pengamatan Drosophila
Melanogaster siklus hidupnya 10 hari, sedangkan berdasarkan teori siklus
hidupnya selama 8-15 hari. Dilihat dari lama siklus hidup, dapat dikatakan
bahwa siklus hidup Drosophila
Melanogaster yang diamati termasuk
siklus hidup pendek. Hal ini terjadi karena suhu lingkungan media mendukung dan
intensitas cahaya yang digunakan dalam pengamatan tidak terlalu terang
(remang-remang). Makanan yang tersedia juga mampu mencukupi Drosophila Melanogaster yang hidup pada
botol. Jadi dapat dibuktikan bahwa suhu, intensitas cahaya dan ketersediaan
makanan mampu mempengaruhi lamanya siklus hidup
Drosophila Melanogaster. Semakin
sesuai suhu lingkungan tempat hidup maka siklus hidupnya semakin pendek.
Paraf
Asisten
( )
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan:
1.
Ciri-ciri morfologi yang dimiliki
oleh Drosophila Melanogaster jantan dan betina adalah sebagai berikut:
Jantan
|
Betina
|
1.
Terdapat antena, yang mempunyai cabang
|
1.
Terdapat antena, yang mempunyai cabang
|
2.
Sayap pada lalat buah transparan dan berwarna agak kecoklatan, keadaan kedua
sayap agak mengatup
|
2.
Sayap pada lalat buah transparan dan berwarna agak kecoklatan, keadaan kedua
sayap agak terbuka.
|
3. Pada
kaki lalat buah jantan terlihat ada serabut di sepanjang tungkai. Selain itu
terdapat sisir kelamin berwarna lebih hitam dan lebih rapi daripada
serabut-serabut pada sepanjang kaki.
|
3. Pada
kaki lalat buah betina terdapat serabut di sepanjang tungkai dan tidak
terdapat sisir kelamin.
|
4. Jumlah segmen pada abdomen sebanyak 5 buah
|
.Jumlah segmen pada abdomen sebanayk 7 buah.
|
5. Ukuran tubuh lalat buah jantan lebih kecil.
|
5. Ukuran tubuh lalat buah betina lebih besar
|
6. Bentuk ujung abdomen berbentuk tumpul
|
6. Bentuk ujung abdomen berbentuk runcing.
|
2.
Siklus hidup Drosophila Melanogaster selama 10 hari. Dengan rincian sebagai
berikut:
Fase telur selama ± 9 jam.
Larva instar I selama 1 hari, larva instar II selama 1 hari, larva instar II
selama 2 hari, prepupa selama 1 hari, pupa selama 1 hari, dan imago selama 3
hari.
3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi lama siklus hidup Drosophilla
sp. yaitu suhu, intensitas cahaya, dan ketersediaan makanan.
B. Saran
1. Sebaiknya
praktikan serius dalam melakukan praktikum.
2. Sebaiknya
asisten mendampingi masing-masing kelompok saat praktikum.
3. Sebaiknya laboran menyiapkan alat dan
bahan yang lengkap sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
sayangnya foto tidak bisa dilihat.
BalasHapus